PENGERTIAN DAN PROSES ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN
A. Pengertian Tata Usaha
Ditinjau
dari asal katanya “Tata Usaha” terdiri dari kata “Tata” dan “Usaha” , masing –
masing memiliki pengertian : “Tata” adalah suatu peraturan yang harus ditaati,
dan “usaha” adalah energi atau tenaga yang dikeluarkan untuk tercapainya
suatu maksud /tujuan. Jadi menurut arti kata tata usaha adalah suatu peraturan
yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan kerja. Dalam kamus bahasa Indonesia : Tata Usaha ialah penyelenggaraan tulis
menulis (keuangan dan sebagainya) diperusahaan, Negara dan sebagainya,
sedangkan pinata usaha adalah orang yang menyelenggarakan tata usaha.
Tata usaha
adalah adalah kegiatan yang dilakukan meliputi, membantu proses belajar
mengajar, urusan kesiswaan, kepegawaian, peralatan sekolah, urusan
infrasturcture sekolah, keuangan, bekerja di laboratorium, perpustakaan dan
hubungan masyarakat (Sumber: hasil rapat Kepala Tata Usaha di Bogor: 1996). Ada
juga yang menyebutkan bahwa Tata usaha adalah suatu bagian dari sekolah yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar
sesuai apa yang telah direncanakan dan bisa tercapai seperti apa yang
diinginkan.
B. Pengertian Tata Usaha Sekolah
Tata usaha
sekolah adalah kegiatan administrasi pendidikan yang mengelola pencatatan,
pengumpulan, penyimpanan data, dan dokumen yang dapat dipergunakan untuk
membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta
laporan mengenai kegiatan sekolah tersebut.
C. Pengertian Administrasi Tata
Usaha
Pengertian
administrasi tata usaha adalah kegiatan meliputi sebagai berikut:
1.
Menghimpun yaitu kegiatan mencari
dan mengusahakan tersedianya keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan
di mana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bila diperlukan.
2.
Mencatat yaitu kegiatan membubuhkan
dengan berbagai peralatan alat tulis tentang keterangan-keterangan yang dapat
dibaca, dikirim dan disimpan,.
3.
Mengolah yaitu kegiatan mengerjakan
keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan bentuk yang lebih berguna.
4.
Menggandakan yaitu kegiatan
memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
5.
Mengirim yaitu kegiatan menyampaikan
kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak ke pihak
yang lain.
Menyimpan
kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat yang aman.
The Liang Gie (1998;16) merumuskan
pengertian tatausaha sebagai “segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat,
mengolah, mengganda, menggirim, dan menyimpan
keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi”.
Dalam buku dasar-dasar administrasi pendidikan yang di susun oleh staf pengajar FIP IKIP Padang (1986;61) dikemukakan bahwa “administrasi ketatausahaan meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua bahan keterangan yang di perlukan oleh organisasi
Dalam buku dasar-dasar administrasi pendidikan yang di susun oleh staf pengajar FIP IKIP Padang (1986;61) dikemukakan bahwa “administrasi ketatausahaan meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua bahan keterangan yang di perlukan oleh organisasi
Berdasarkan pengertian diatas, bahwa pola perbuatan
dalam kegiatan ketatausahan meliputi:
·
Menghimpun segala keterangan yang di
perlukan.
·
Mencatat berbagai keterangan baik
dalam bentuk tulisan ataupun dalam audio visual secara manual maupun elektronik
sehingga dapat dibaca,
dikirim, dan disimpan.
·
Mengolah berbagai
keterangan-keterangan yang telah dihimpun untuk dapat ddisajikan sebagai
informasi.
A. Proses
Adm Ketatausahaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam layanan melalui alat komunikasi adalah:
·
Segeralah mengangkat gang telepon
bila telepon berdering
·
Siapkan peralatan untuk mencatat
pesan.
·
Nyatakan nama kantor atau unit
setelah mengangkat gang telepon atau telepon tersambung
·
Sebutlah nama penerima telepon untuk
lanjutan pembicaraan
·
Berusahalah mengidentifikasi
penelepon bila penelepon tidak menyatakan identitasnya
·
Pastikan alamat yang ingin dituju
oleh penelepon
·
Mintalah persetujuan pimpinan bila
penelepon tidak menggemukakan masalah yang ingin disampaikannya dan ingin
berbicara dengan pimpinan
·
Beri keterangan dengan alasan yang
tidak rinci bila pimpinan tidak bersedia menerima telepon atau sedang tidak berada
dikantor
·
Pastikan bahwa nama atau istilah
ditulis dengan tepat
Pengelolaan surat
a. Jenis surat : dibedakan atas 14 jenis; Surat dinas,
Nota dinas, Memo, Surat pengantar, Surat kawat, Surat keputusan, Surat edaran,
Surat undangan, Surat tugas, Surat kuasa, Surat pengumuman, Surat pernyataan,
Surat keterangan,Berita acara
b. Sifat dan derajat surat :Surat sangat sahasia,
Surat rahasia, Surat terbatas, Surat biasa. Derajat surat dikelompokkan atas
tiga derajat; kilat, segera, biasa.
c. Pencantuman alamat surat: Alamat surat dicantumkan
pada sampul surat dan kepala surat
d.Kode surat: Kode jabatan, Kode unit, Kode Perihal
e.Pemakaian Singkatan: Singkatan penggunaan dan
penulisannya dalam penandatanganan
surat adalah a.n. (atas nama) dipergunakan jika yang berwenang menadatangani
surat menguasakan penandatanganan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya,
dll
f. Cap Jabatan dan Cap DinasCap jabatan merupakan cap
atau stempel yang dipergunakan oleh pejabat tertentu sedangkan cap dinas
merupakan cap atau stempel yang di perlukan oleh setiap pejabat.
g. Prosedur Pengrusan Surat; Penerima Surat, Pengirim
surat, Pencatat surat, Pengarah surat, pengolah surat.
Pengelolaan arsip
Arsip adalah naskah yang dibuat dan diterima oleh
lembaga-negara atau swasta, dalam
membentuk dan corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan lembaga tersebut. Kegiatan pengelolaan arsip terdiri dari: Azaz
penataan arsip, System penataan arsip, Prosedur penataan arsip, Peralatan dalam penataan arsip, Peminjaman arsip, Penyusunan arsip, Pemeliharaan
arsip
B.
Tata
Ruang Kantor atau Sekolah
1. Pengertian tata ruang kantor
Menurut George Terry dalam bukunya Office Management
and control,1958
“office layout in the determine of space requirement and the detailed utilization of this space in ordet to improve a practical arrengment of the physical factors considered neceserray for the execution of the officework within reasonable cost”. (tata ruang kantor merupakan penentuan kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaannya secara terinci dari ruang-ruang tersebut untuk menyiapkan secara praktis faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya layak).
“office layout in the determine of space requirement and the detailed utilization of this space in ordet to improve a practical arrengment of the physical factors considered neceserray for the execution of the officework within reasonable cost”. (tata ruang kantor merupakan penentuan kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaannya secara terinci dari ruang-ruang tersebut untuk menyiapkan secara praktis faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya layak).
Dari penjelasan diatas secara sederhana dapat kita
ambil kesimpulan tata ruang kantor merupakan penyiapan, penggunaan secara rinci
terhadap peralatan yang ada di suatu kantor. Tata ruang kantor yang baik selain
akan membuat alur kerja menjadi lebih lancar, juga dapat menambah keindahan
suatu kantor, hal ini akan menjadikan kantor tidak membosankan untuk di
tempati. Untuk lebih jelas berikut adalah tujuan tata ruang kantor.
2. Tujuan tata ruang kantor
2. Tujuan tata ruang kantor
1.
Mencegah penghamburan tenaga dan
waktu pelaksanaan kerja. Dengan tata
ruang kerja yang baik memungkinkan pekerjaan akan semakin cepat dan lancar,
tata ruang kantor yang baik membuat setiap bagian pekerjaan yang ada di suatu
kantor akan saling berhubungan secara cepat. Tentu saja ini akan menghemat
tenaga dan waktu.
2.
Menjamin kelancaran proses
pekerjaan.Tata ruang kantor yang sudah terencana dengan baik
membuat para pegawainya bekerja sesuai dengan susunan ruangan kantor tersebut, maka jika tata ruang kantor baik, maka pasti akan medukung proses
pekerjaan.
3.
Memungkinkan pemakaian ruangan
secara efisien. Bayangkan
jika pengaturan kantor semrawut maka dapat dipastikan ruanganan akan sumpek dan
akan mempengaruhi kinerja para pegawainya, sebaliknya jika tata ruang kantor
dirubah sedemikian rupa, maka penggunaan ruangan akan efisien, rungan kosong
pun dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
4.
Mencegah para pegawai lain menganggu
atau terganggu. Jika meja-meja disusun secara rapi, lemari juga
disusun berdasarkan keperluan, begitu juga berbagai barang lain diatur
sedemikian rupa, maka akan memperlancar jalannya kinerja pegawa.
5.
Menciptakan kenyamanan bekerja bagi
para pegawai. Dengan segala perubahan tata ruang kantor yang rapi,
teratur, nyaman, bersih, maka akan menambah semangat dan kenyamanan bagi para
pekerja yang ada didalamnya.
6.
Memberikan kesan yang baik bagi para
pegawai.
7.
Memberikan kesan yang baik bagi para
tamu.
.
3.
Jenis-jenistata
ruang kantor
Ada 4 macam
tata ruang kantor yang sering digunakan di kantor yaitu:
Tata ruang
kantor berkamar (cubicle type office)
A.
Pedoman letak
Kantor sebagai tempat diselenggarakannya
pekerjaan tata usaha didalamnya terdapat pegawai, perabot kantor, mesin kantor,
dan alat-alat kantor. Karena kantor berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya
aktifitas kantor, maka penataan yang dilakukan harus diperhatikan untuk
kelancaran proses aktifitas kantor yang dilakukan. Pengaturan perabor kantor,
alat-alat, dan mesin kantor hendaknya tepat dalam mengambil tempat yang
berhubungan dengan prosedur kerja dan penggunakan perlengkapan kantor yang
tersedia. Sedangkan pengaturan tempat kerja atau ruangan harus disesuaikan
dengan suasana kerja, segi pengawasan, dan human relation antar pegawai
maupun dengan piimpinan kantor.
Namun di Sekolah Dasar Laboratorium
Universitas Negeri Malang (UM) tidak menggunakan tata cara penyusunan tata
letak ruang kantor, hal tersebut terjadi karena kedala yang dihadapi oleh
sekolah yaitu tentang kurangnya lahan sekolah untuk membangun ruangan yang
dibutuhkan oleh sekolah ini. Seharusnya pedoman tata ruang kantor yang benar
dalam penyusunan ruangan di sekolah yaitu harus berdekatan antara ruang kepala
sekolah, ruang TU, dan ruang guru, hal tersebut dapat menunjang proses
aktifitas kantor yang akan dilakukan. Untuk pengaturan tata ruang tata usaha di
sekolah ini belum memenuhi syarat atau standar yang telah ditentukan, hal
tersebut dapat tejadi karena kurangnya ruangan yang direalisasikan dari UM.
Dengan pengaturan tata ruang tata usaha
yang belum benar maka akan terjadi kerancuan dalam melakukan aktifitas kantor,
sebagai contoh dampak yang akan terjadi jika tidak ditata sesuai dengan pedoman
tata letak yaitu kalau ada rapat yang akan diselenggarakan di sekolah ini maka
tidak disampaikan secara lisan namun disampaikan dari mulut ke mulut,
selanjutnya pegawai maupun staf sekolah tidak akan semua dapat mengikuti rapat
tersebut karena ada beberapa
guru bidang studi yang sudah meninggalkan sekolah karena jam mengajar mereka
telah habis.
Sebagai langkah awal dalam merencanakan
ruang kantor adalah perlu diketahui hubungan satuan yang melaksanakan tata
usaha itu dengan satuan-satuan yang lainnya dan memperhatikan sifat pekerjaan.
Hal itu perlu dilakukan dalam menetukan letak dan susunan yang tepat bagi
satuan tersebut. Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam menetukan
letak, yakni:
·
Satuan-satuan yang
tugas pekerjaannya khusus melayani publik hendaknya diletakkan di tempat yang
mudah didatangi oleh publik. Namun di sekolah ini ruang tata usahanya agak jauh
dari jangkauan publik. Seharusnya ruang tata usaha letaknya lebih dekat dan
mudah diakses oleh publik.
·
Satuan-satuan pekerjaan
yang pekerjaannya berhubungan erat satu sama lain hendaknya dikelompokkan pada
satu tempat. Namun ruangan yang memeliki satuan kerja yang erat tidak sesuai
dengan pedoman yang ditentukan, karena ruangannya terpisah, seharusnya ruangan
tersebut jadi satu sehingga dapat memudahkan koordinasi antar pegawai-pegawai
lainnya.
·
Satuan pusat yang
mengerjakan semua kerja ketatausahaan dari organisasi tersebut hendaknya diberi
tempat di tengah sehingga satuan-satuan lainnya dapat mudah menghubungi.
Di sekolah ini sudah memenuhi pedoman yang telah ditetapkan.
·
Satuan kerja yang
bersifat gaduh hendaknya dijauhkan dari satuan lain. Di sekolah ini sudah
memenuhi pedoman yang telah ditetapkan.
B.
ASAS TATA RUANG KANTOR
1. Asas
Jarak Terpendek
Proses tata ruang yang baik memungkinkan penyelesaian sesuatu pekerjaan
kantor menempuh jarak sependek-pendeknya. Yakni dua titik yang dihubungkan
dengan garis lurus , dalam hal ini titik diartikan meja tugas pegawai dan titik
yang satunya meja tugas pegawai lainya. Pada SD LAB UM dapat disimpulkan, untuk
letak masing-masing staf sudah baik, yakni bagian depan ditempati oleh staf
bendahara yang bertugas mencatat, merekap keuangan siswa, membuat laporan
keuangan siswa, membuat daftar gaji guru beserta pegawai, mengerjakan tugas
lain yang diberi oleh atasan dan kepala sekolah. Staf persuratan/arsip bertugas
menerima surat masuk, mengagendakan surat masuk dan keluar, mengarsipkan surat
masuk dan keluar. Pada posisi tengah ditempati oleh staf urusan kesiswaan dan
perlengkapan yang bertanggung jawab terhadap buku induk siswa, administrasi
kesiswaan, perlengkapan dan barang sekolah. Pada posisi belakang ditempati oleh
kepala tata usaha yang bertangggung jawab terhadap semua kegiatan
keadministrasian sekolah dan melaporkan kegiatan keadministrasian sekolah
kepada kepala sekolah. Berdasarkan acuan asas jarak terpendek dan kondisi yang
ada pada SD LAB UM, kami rasa untuk koordinasi antar staf sudah cukup baik,
namun ada kendala yang membuat ruang gerak yang terlalu sempit.
2. Asas
Rangkaian Kerja
Tata ruang kantor yang baik menempatkan para pegawai dan alat-alat
kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan
yang bersangkutan. Proses pekerjaan harus harus bergerak majudan bukan bergerak
mundur atau menyilang. Pada SD LAB UM, rangkaian kerja yang diterapkan kurang
baik, karena anatara ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah berjauhan, sehingga
komunikasi antara para staf tata usaha dengan kepala sekolah kurang efktif.
3. Asas
Segenap Ruangan
Tata ruang kantor yang baik mempergunakan semaksimal mungkin ruangan
yang ada, sehingga tidak ada ruangan yang dibiarkan tidak terpakai. Di sekolah
ini tidak ada ruangan yang tidak memiliki fungsi, karena sekolah ini kekurangan
ruangan maka semua ruangan yang telah ditetapkan fungsinya telah terpakai.
Hendaknya di sekolah ini memiliki cukup ruang untuk akftifitas kantor sehingga
dapat memperlancar pekerjaan kantor.
4. Asas
Perubahan Susunan Tempat Kerja
Penyusunan tata ruang kantor yang baik memungkinkan diadakannya
perubahan dengan mudah atau disusun kembali tanpa banyak menelan biaya, waktu,
dan proses pekerjaan yang sedang berjalan. Jadi tata ruang kantor bersifat
fleksibel dan tidak bersifat permanen. Namun di sekolah ini bersifat permanen,
penyusunan tata ruang tata usaha tidak pernah dirubah penyusunannya, hal
tersebut terjadi karena kurangnya ruangan yang ada di sekolah ini.
C.
JENIS TATA RUANG
Jenis tata ruang yang digunakan di SD LAB UM adalah jenis
tata ruang terbuka, yang didalamnya terdapat beberapa seksi/bagian yang
bekerjasama tanpa dibatasi sekat, dikarenakan luas kantor yang terbatas jenis
tata ruang terbuka cocok digunakan pada ruangan yang lahanya terbatas dan cukup
dibatasi dengan perabot kantor (almari, meja kerja), tetapi pada tata ruang
terbuka yang dimiliki oleh SD LAB UM juga memiliki kekurangan yakni kebisingan
umum disebabkan pergerakan umum atau gangguan tamu.
Peran Guru dalam
Administrasi Ketatausahaan Sekolah
ü Terlibat
secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan
ü Menghimpun,
mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim, menyimpan dan menemukan kembali
berbagai keterangan yang berkenaan maupun yang menunjang penyelenggaraan dan
pendidikan di sekolah.
ü Membantu
perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan masukan-masukan yang
bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas pelayannan sekolah,
baik secara ekternal maupun internal.
DAFTAR PUSTAKA
Umaedi, Dkk. 2008. Managemen Berbasis Sekolah. Jakarta:
Universitas Terbuka.
B.
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Burhanudin,
Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Daryanto.
2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soetjipto.
2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar